-->

Notification

×

Kategori Berita

CARI BERITA

Iklan

Iklan


Iklan






Konsep Dakwah Media Sosial Prespektif Al-Qur’an

| Monday, October 16, 2023 WIB | Last Updated 2023-10-17T03:50:48Z

ARTIKEL - Dakwah, atau tindakan mengajak orang lain kepada risalah Islam, merupakan aspek mendasar dari ajaran Islam. Dengan maraknya media sosial, konsep dakwah telah mengambil dimensi baru, seiring semakin banyaknya umat Islam yang beralih ke platform digital untuk menyebarkan dakwah Islam. 

Namun, penggunaan media sosial untuk dakwah menimbulkan pertanyaan penting mengenai efektivitas dan implikasi etisnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep dakwah media sosial dari perspektif Al-Quran, mengkaji potensi manfaat dan tantangannya, serta dampaknya terhadap khalayak sasaran dan masyarakat secara keseluruhan.

Dakwah merupakan konsep sentral dalam ajaran Islam, dan sering disebut dalam Al-Qur'an sebagai sarana penyebaran risalah Islam. Istilah dakwah mengacu pada tindakan mengajak orang lain ke jalan Allah, dan dianggap sebagai kewajiban bagi seluruh umat Islam. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S An-Nahl 16/125:

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ


Artinya: ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”

Ayat tersebut menekankan bahwa pentingnya dakwah dalam memajukan nilai-nilai sosial dan moral. Selain itu, dakwah dipandang sebagai sarana menjalin hubungan antara umat Islam dan non-Muslim, menumbuhkan saling pengertian dan menghormati. 

Dakwah merupakan seruan untuk melakukan kebaikan dan menasihati orang lain agar tidak terjerumus ke dalam keburukan tanpa memaksa orang lain untuk mengikuti seruannya untuk tujuan menjunjung tinggi iman, keislaman, aqidah, akhlaq, dan etika sosial baik secara pribadi maupun masyarakat yang luas. Sehingga orang dapat menjalani kehidupan yang baik, baik di dunia maupun di akhirat.

Dakwah adalah kegiatan untuk menyebarkan agama Islam melalui ajakan dan seruan, salah satunya dengan menggunakan media. Media sosial dianggap sebagai media yang paling efektif untuk berdakwah saat ini. Meskipun demikian pendakwah yang menggunakan media sosial harus mematuhi etika dan standar bermedia sosial. 

Jadi, benar-benar bermanfaat dalam ajang beribadah melalui dakwah di media sosial. Karena dakwah masih dilakukan oleh para da’i dan tentunya harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan serta kemajuan teknologi dan arus informasi yang semakin canggih dan modern. Oleh karena itu, para da’i diharuskan untuk dapat bekerja sama atau bersaing dengan arus teknologi ini dari segi pengetahuan dan kemampuan.

Munculnya media sosial telah merevolusi cara masyarakat berkomunikasi dan berbagi informasi, serta membuka peluang baru dalam dakwah. Platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Tik Tok, Youtube dan Instagram telah menjadi saluran populer bagi umat Islam untuk menyebarkan pesan Islam ke khalayak yang lebih luas. 

Dengan menggunakan platform ini, umat Islam dapat menjangkau orang-orang dari latar belakang dan budaya berbeda, serta ikut terlibat dalam percakapan bermakna tentang Islam. Namun, dakwah media sosial juga menimbulkan tantangan, termasuk kebutuhan untuk memastikan keaslian, kredibilitas, dan privasi.

Penggunaan media sosial sebagai media dakwah dengan memperhatikan kebutuhan ummat jadi menyampaikan dakwah yang sesuai dengan apa yang menjadi permasalahan atau keresahan mereka. Kemudian tetapkan tujuan yang jelas dalam pembuatan konten video serta mengemas konten dengan semenarik mungkin. Da’i bisa membuat konten video dakwah walaupun dengan durasi singkat tetapi harus bisa menyampaikan isi dakwah dengan jelas dan tepat.

Dari sudut pandang Al-Qur'an, dakwah yang efektif memerlukan ketulusan, kebijaksanaan, dan perilaku yang baik. Dakwah media sosial harus mematuhi kriteria ini, dan harus bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, toleransi, dan saling pengertian. Dampak dakwah media sosial terhadap khalayak sasaran dan masyarakat secara keseluruhan masih menjadi bahan perdebatan. 

Beberapa pihak berpendapat bahwa dakwah tersebut berpotensi mendorong perubahan positif, sementara yang lain memperingatkan terhadap risiko ekstremisme dan polarisasi. Penting bagi umat Islam untuk menggunakan media sosial untuk dakwah dengan cara yang bertanggung jawab dan etis, dan menghindari menyebarkan pesan-pesan yang memecah belah atau merugikan.

Pemanfaatan media sosial sebagai sarana media dakwah memberikan dampak positif seperti kemudahan akses media sosial yang memungkinkan masyarakat dapat dengan mudah mempelajari islam dimanapun dak kapanpun sedangkan dampak negatifnya salah satunya adalah mudahnya penyebaran hoax atau informasi palsu. Oleh karenanya penting untuk menggunakan media sosial secara bertanggungjawab, bijak dan selektif untuk memberikan dan menerima informasi baik untuk da’i maupun mad’u.

Kesimpulannya, konsep dakwah media sosial dari sudut pandang Al-Quran adalah isu yang kompleks dan memiliki banyak segi. Meskipun media sosial berpotensi menjadi alat yang ampuh untuk menyebarkan pesan-pesan Islam, media sosial juga menimbulkan tantangan dan risiko. 

Sebagai da’i (pemuka agama) yang melakukan pendekatan dakwah media sosial melakukan pendekatan dengan ketulusan, kebijaksanaan, dan perilaku yang baik, serta harus berusaha untuk mempromosikan perdamaian, toleransi, dan saling pengertian. Seorang da’i juga dituntut mampu menganalisis bagaimana pembawaan media dakwah sesuai perkembangan zaman serta sasaran dakwahnya. 

Penulis: Nur Annisa Tri Handayani S.Sos & Dr. Hamidullah mahmud, Lc, M.A