ROKAN HILIR – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Nasib Maju Bosamo Kepenghuluan Sungai Manasib, Kecamatan Bangko Pusako, menjadi sorotan positif setelah sukses mengelola program Ketahanan Pangan melalui penyertaan modal dari dana desa.
Keberhasilan ini bahkan dipromosikan hingga ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai salah satu contoh implementasi terbaik se Kecamatan Bangko Pusako.
Pendamping Desa Firdaus Saman mengatakan bahwa berdasarkan data Agustus 2025 dari total 14 kepenghuluan di Kecamatan Bangko Pusako, tercatat baru 7 kepenghuluan yang melaksanakan program ketahanan pangan dengan alokasi 20% dana desa.
"Dari jumlah itu, 6 kepenghuluan dikelola oleh BUMKep, sementara hanya satu kepenghuluan yang sudah mencapai 100% pelaksanaan dan memperoleh hasil panen, yakni BUMKep Nasib Maju Bosamo," kata Firdaus, Kamis (9/10/2025).
Menurutnya keberhasilan ini tidak lepas dari pengelolaan yang transparan serta komitmen pengurus BUMKep untuk memberdayakan masyarakat melalui usaha produktif.
"Program budidaya ikan air tawar yang digarap BUMDes Nasib Maju Bosamo menjadi bukti nyata bagaimana dana desa dapat dioptimalkan bukan hanya untuk pembangunan fisik, tetapi juga untuk mendukung kemandirian pangan desa," ujarnya.
Firdaus berharap dengan dipromosikannya BUMDes Nasib Maju Bosamo Kepenghuluan Sungai Manasib dapat bantuan baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. Seperti halnya di Kecamatan Pujud dan Sinaboi beberapa tahun lalu.
"Harapan kita tentunya dapak pembinaan dari instansi terkait dan jalin kerja sama baik antara sesama BUMDes/BUMDesma atau pihak swasta lainnya," harapnya.
"Keberhasilan ini diharapkan menjadi percontohan bagi kepenghuluan lainnya, sehingga seluruh desa di Bangko Pusako dapat bergerak bersama dalam mewujudkan kemandirian pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur BUMDes Nasib Maju Bosamo, Samriono, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan dan perhatian yang diberikan terhadap hasil kerja keras seluruh pengurus dan masyarakat Sungai Manasib.
“Alhamdulillah, ini berkat kerja sama yang solid antara pengurus, pemerintah kepenghuluan, dan masyarakat. Kami tidak menyangka bahwa usaha kecil di desa kami bisa sampai dipromosikan ke Kementerian Desa,” ujar Samriono dengan penuh haru.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi semangat baru bagi BUMDes Nasib Maju Bosamo untuk terus berinovasi dalam menciptakan peluang ekonomi di pedesaan.
“Kami ingin membuktikan bahwa desa juga bisa mandiri, bisa menghasilkan, dan bisa menjadi contoh bagi yang lain. Insya Allah, kami akan terus mengembangkan usaha di sektor pangan dan perikanan agar manfaatnya lebih luas dirasakan masyarakat,” tambahnya.
Direktur BUMDes Nasib Maju Bosamo dan pengurus juga berkomitmen menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap pengelolaan dana dan usaha yang dijalankan.
“Kami ingin setiap langkah yang dilakukan BUMDes benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat, bukan hanya sekadar laporan di atas kertas,” tutupnya. (Lang)