Kampar - Diganggu oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab, Pemerintah Desa Ganting Damai merasa terganggu karena surat hibah asli yang dikeluarkan oleh desa dianggap palsu, Pembangunan terancam dihentikan, Kades Ganting Damai, Hermunis jembatani Persoalan Masyarakat dengan Dinas PUPR.(29/09)
Hal itu terjadi ketika salah seorang oknum wartawan media online memberitakan adanya surat hibah palsu pembangunan jembatan Sei Silam Dusun Suka Maju.
Kepala Desa Ganting Damai, Hermunis ketika di konfirmasi di halaman kantor desa menyampaikan "surat hibah yang kita berikan merupakan surat asli dan ditanda tangani langsung oleh saudari hermayeli (ely) ahli waris", katanya.
Terkait pemeberitaan yang beredar di media sosial, kades menghimbau masyarakat jangan terlalu percaya dengan isu yang beredar apabila ada yang memprovokosi.
"Kami kewalahan dengan pemberitaan yang ditayangkan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab, hindari isu yang tidak-tidak, pemerintah Desa Ganting Damai siap membuka diri", Imbuhnya.
Sementara itu, pihak Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) ketika dikonfirmasi menyampaikan pemilik lahan akan di panggil ke PUPR.
"Setelah berdiskusi dengan seluruh pihak yang terkait kami akan melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan untuk datang ke PUPR bagian Tata Ruang", Pungkas Romi Gustria.
Sementara itu, Ahli waris pucuk keluarga atau Paman dari pemegang surat ahli waris Kurnia melalui sambungan telpon menyampaikan " Saya tidak pernah sama sekali menandatangani surat hibah tanah tersebut, saya memastikan surat itu palsu" Ucap Kurnia.
"Lanjutkan saja pembangunannnya, apabila dibutuhkan nantinya kami akan pulang kampung menyelesaikan, karena ini pembangunan ini sangat dibutuhkan masyarakat, lanjutkan saja pembangunannya", Tegasnya.
Disisi lain, Kepala Dusun Sukamaju Sukarni Akhir menyampaikan "kami telahmendudukakan dengan semua pihak sebelum pembangunan dikerjakan", Ucapnya.
