-->

Notification

×

Kategori Berita

CARI BERITA

Iklan

Iklan


Iklan


Satgas Udara Lakukan Modifikasi Cuaca Atasi Karhutlah, 10 Ton Garam Telah Ditebar

| Senin, Juli 28, 2025 WIB | Last Updated 2025-07-28T06:48:22Z


Pekanbaru - Satuan Tugas (Satgas) Udara di bawah komando Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, terus mengintensifkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai salah satu strategi utama dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Riau. (28/07)


Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen Budi menjelaskan bahwa kondisi karhutla di Riau saat ini sudah mulai menunjukkan penurunan yang signifikan. Ia menambahkan, beberapa daerah di Riau saat ini hanya tersisa titik hotspot saja.


“Alhamdulillah kita sudah bekerja keras, dan hasilnya titik api sudah mulai berkurang. Sekarang hanya tersisa hotspot-hotspot kecil saja,” jelasnya.


Selanjutnya, Mayjen TNI Budi Irawan juga menyinggung adanya informasi yang sempat berkembang di media sosial Malaysia mengenai dugaan kiriman asap dari Indonesia. Namun, informasi tersebut telah diklarifikasi secara resmi oleh pihak BMKG.


Menurut Mayjen Budi, BMKG telah memverifikasi bahwa arah angin tidak membawa asap dari wilayah Riau ke negara tetangga. 


“Kemarin ada isu dari media sosial Malaysia yang menyebut asap dari Riau mengarah ke sana, tapi hal itu telah dibantah oleh Kepala BMKG, tidak ada angin yang mengarah ke Malaysia. Itu sudah disampaikan langsung oleh Ibu Kepala BMKG,” terangnya.


Ia bahkan menegaskan bahwa asapa yang terdeteksi di Malaysia bukan berasal dari Indonesia. Melainkan, adanya kebakaran hutan dan lahan di negara mereka.


“Jadi, kebakaran yang terjadi di sana adalah aktivitas di wilayah Malaysia sendiri. Untuk saat ini, alhamdulillah kondisi di Riau terkendali." tegasnya.


Operasi Modifokasi Cuaca ini melibatkan penggunaan dua pesawat khusus jenis fixed wings yang secara berulang kali menyemai garam di langit Riau, Pesawat-pesawat ini memiliki kapasitas angkut garam antara 800 kg hingga 1 ton per sekali terbang, memungkinkan penyebaran garam dalam skala besar untuk memicu turunnya hujan di area yang membutuhkan.


Untuk diketahui, saat ini tim Satgas Udara telah berhasil menebar sebanyak 10 Ton garam di langit riau.