![]() |
Photo : Istimewa |
Pekanbaru - Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pelalawan (AMP) padati gerbang kantor Gubernur Riau untuk melakukan aksi unjuk rasa terkait relokasi Kawasan Hutan Taman Nasional Teso Nilo (TNTN) yang akan dilakukan oleh pemerintah. (18/06)
Untuk menuju kantor gubernur Riau, massa aksi tampak menggunakan truk-truk untuk memobilisasi ribuan massa.
Pihak kepolisian juga bersiap dengan menyiagakan kendaraan Water Canon dan juga menyediakan beberapa unit ambulans.
Tak hanya itu, di sekitar gerbang kantor Gubernur Riau juga dipasang kawat berduri untuk menghindari masyarakat menerobos gerbang.
Koordinator umum aksi, Wandri Saputra Simbolon dalam orasinya mengatakan, pihaknya dengan tegas menyatakan akan tetap bertahan dan tidak bersedia di relokasi dari tempat tinggal saat ini.
"Kami memohon kepada Bapak Gubernur, Bapak Kapolda, Bapak Bupati, dan.Bapak Kapolres untuk memfasilitasi pertemuan kami dengan pimpinan pusat, baik dengan Bapak Presiden maupun dengan Komisi terkait di DPR RI,” katanya.
Dalam orasinya itu, pihaknya juga meminta pemerintah provinsi dan daerah dapat menjadi garda terdepan dalam menyuarakan danmemperjuangkan aspirasi pihaknya di Provinsi Riau.
"Kami meminta agar dalam waktu 7 x 24 jam ke depan, kami diberikan kesempatan untuk berdialog langsung di Istana Negara, Apabila permintaan ini tidak dipenuhi, maka kami akan menduduki kantor Gubernur hingga tuntutan kami direspons secara serius," tukasnya.
Relokasi TNTN mendapat perlawanan dari masyarakat yang terlanjur melakukan usaha perkebunan di kawasan hutan TNTN. Aksi tersebut juga mendapat pengawalan ketat dari petugas gabungan TNI/Polri dan Satpol PP Riau.
Ribuan masyarakat Pelalawan Turun kejalan
Tepat nya didepan Kantor gubernur Riau
Untuk memperjuangkan nasib hidup mereka
Setelah satgas PKH menetapkan wilayah
Mereka sebagai Kawasan TNTN.
Para massa aksi berangkat dari Pelalawan menuju Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru pada subuh tadi, Mereka menuntut keadilan agraria dan perlindungan hak hidup masyarakat adat serta petani lokal yang tinggal di kawasan konservasi itu.
Saat ini jalan sudirman di kawasan komplek perkantoran gubernur lumpuh total, Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Gubernur Riau terkait aksi tersebut.