-->
×

Kategori Berita

CARI BERITA

Iklan

Iklan


Iklan


Polda Riau Bekuk Distributor Beras Oplosan

| Sabtu, Juli 26, 2025 WIB | Last Updated 2025-07-26T15:54:53Z

Dipimpin Kapolda Riau, Distributor Beras Oplosan Berhasil Diamankan


Pekanbaru - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggerebek sebuah distributor atau agen yang menjual beras oplosan di Jalan Mulyorejo, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, setidaknya 9 ton beras oplosan disita dalam operasi tersebut. (26/07)


Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menyampaikan pengungkapan ini merupakan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menindaklanjuti kejahatan yang merugikan konsumen dan mencederai program ketahanan pangan nasional.


"Tentu saja arahan Bapak Kapolri ini adalah bagaimana kita bisa hadir di tengah-tengah masyarakat dan memberikan rasa aman di tengah tengah masyarakat lewat upaya-upaya yang nantinya situasi kamtibmas tercapai dengan baik," kata Irjen Herry Heryawan seperti dikutip dari detik.com


Dalam penggerebekan tersebut, Polda Riau melalui Direktorat Reskrimsus Polda Riau di bawah pimpinan Kombes Ade Kuncoro menangkap seorang tersangka berinisial R.


"Dia ini adalah distributor," imbuhnya.


Sementara itu, ada dua modus operandi yang dijalankan oleh tersangka R ini. Modus pertama adalah mengoplos beras SPHP produk Bulog yang dioplos dengan beras berkualitas buruk atau reject.


"Pelaku ini dia membeli. Yang diambil adalah beras kualitas buruk, beras reject, yang terkait Undang-undang Perlindungan Konsumen," jelas dia.


Modus kedua, pelaku membeli beras kualitas rendah dari wilayah Pelalawan dan mengemas ulang dalam karung-karung bermerek premium, seperti Aira, Family, Anak Dara Merah, hingga Kuriak Kusuik, sehingga tampak seolah-olah sebagai produk unggulan.


Menurut Kapolda, tindakan ini mencederai niat baik pemerintah dalam program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012, yang ditujukan untuk memastikan masyarakat mendapat akses terhadap beras berkualitas dengan harga terjangkau.


"Presiden sendiri sudah menegaskan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional karena seluruh ekosistem produksinya didukung oleh uang rakyat, mulai dari pupuk, BBM, irigasi, hingga subsidi. Ketika pelaku serakah justru merusaknya untuk keuntungan pribadi, itulah yang disebut Presiden sebagai 'serakahnomics'," tegas Kapolda.


“Kami akan terus menindak tegas pelaku-pelaku kejahatan pangan seperti ini. Masyarakat pun kami imbau untuk lebih waspada dan segera melapor jika menemukan indikasi beras oplosan di pasaran,” tutup Irjen Herry.


Saat ini tersangka R diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut, dan Polda Riau terus mendalami potensi keterlibatan pihak lain dalam distribusi beras oplosan di wilayah tersebut.


Sumber : detik.com